Thursday, April 4, 2013

Model Pembelajaran ASSURE




ASSURE adalah suatu mnemonic atau singkatan yang mudah dihapalkan oleh peserta belajar. ASSURE berbentuk suatu kata yang mempunyai arti khusus yaitu to make sure atau dalam bahasa Indonesia berarti meyakinkan.
ASSURE terdiri atas enam komponen seperti rumusan kata itu sendiri. Setiap huruf mempunyai arti, yaitu
Analyze Learner (menganalisis peserta belajar)
State Objectives (merumuskan tujuan pembelajaran atau kompetensi)
Select methods, media, and materials (memilih metode, media dan bahan ajar)
Utilize media and materials (menggunakan media dan bahan ajar)
Require learner participation (mengembangkan peran serta peserta belajar)
Evaluate and Revise (menilai dan memperbaiki)

Ditinjau dari struktur, maka ASSURE dirumuskan berdasarkan kata kerja tertentu yaitu analyze, state, select, utilize, require, dan evaluate. Seluruh kata kerja ini menunjuk pada kegiatan atau pekerjaan yang harus dilakukan oleh widyaiswara untuk mengelola PBM.
Berikut ini adalah analisis masing masing komponen dari model disain pembelajaran ASSURE
1. Analyze Learner
Pada disain pembelajaran, peserta belajar adalah hal terpenting. Apapun bentuk produk, model disain pembelajaran maka semua upaya diwujudkan demi kelancaran proses belajar. Dalam melakukan analisis peserta belajar ada beberapa hal yang perlu dilakukan misalnya karakteristik umum peserta belajar, kompetensi awal yang menjadi modal dasarnya, gaya belajar dari peserta belajar, aspek psikologis dari peserta belajar dan banyak lagi sesuai dengan kebutuhan.
2. State Objective
State objective atau merumuskan tujuan pembelajaran
Bagi Smaldino, dkk “An objective is a statement of what will be achieved, not how it will be achieved”. Jadi merumuskan tujuan pembelajaran dapat menggunakan rumusan tujuan dengan model ABCD , yang berarti :
A = audience, pebelajar dengan segala karakteristiknya.
B = behavior, kata kerja yang menjabarkan kemampuan yang harus dikuasai;
C = conditions, situasi kondisi yang memungkinkan bagi pebelajar dapat belajar dengan baik; dan
D = degree, persyaratan khusus yang dirumuskan sebagai standar baku pencapaian tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran juga dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan kompetensi dasar dan indikator keberhasil yang hendak dicapai pada akhir proses pembelajaran.
3. Select Methods, Media, and Materials
Pada tahapan ini adalah memilih metode, media dan bahan ajar.
Ada tiga tahapan penting untuk huruf S kedua dari ASSURE ini. Ketiganya adalah :
(1). menentukan metode yang tepat untuk kegiatan belajar tertentu, kemudian
(2). memilih format media yang disesuaikan dengan metode yang diterapkan; dan
(3). memilih, merancang, memodifikasi, atau memproduksi bahan ajar.
Baik media maupun metode tidak ada yang lebih baik atau terbaik diantaranya. Media dan metode ditentukan karena keduanya cocok, tepat, dan sesuai untuk suatu proses belajar.
4. Utilize Media and Materials
Pemanfaatan media dan bahan ajar pada model ASSURE ini ditujukan kepada Widyaiswara dan peserta belajar. Smalldino, dkk mengajukan rumus 5 P untuk pemanfaatan media dan material pembelajaran ini. Kelima P tersebut ialah :
a) Preview the Materials (Kaji bahan ajar)
b) Prepare the Materials (Siapkan bahan ajar)
c) Prepare Environment (Siapkan lingkungan)
d) Prepare the Learners (Siapkan peserta didik)
e) Provide the Learning Experience (Tentukan pengalaman belajar)
5. Required Learner Participation
Mengembangkan peran serta peserta belajar, tujuan utama pembelajaran adalah agar peserta belajar – belajar. Oleh karena itu melibatkan peserta untuk belajar adalah aktivitas yang harus dilakukan oleh widyaiswara dalam proses pembelajaran.
6. Evaluate and revise
Salah satu tujuan penilaian adalah mengukur tingkat pemahaman atas materi yang baru saja diberikan. Dalam hal ini, penilaian bukan untuk menentukan tingkat „kepintaran‟ seorang pebelajar, namun cenderung untuk memberi masukan kepada mereka. Demikian juga evaluasi berguna untuk melakukan penilaianan apakah seluruh proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik, atau ada proses pembelajaran yang perlu ditingkatkan dan direvisi untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar itu sendiri.

 Jadi, Model ASSURE sebagai sebuah model pembelajaran dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dikelas.