ASSURE adalah suatu mnemonic atau singkatan
yang mudah dihapalkan oleh peserta belajar. ASSURE berbentuk suatu kata yang
mempunyai arti khusus yaitu to make sure atau dalam bahasa Indonesia berarti
meyakinkan.
ASSURE terdiri atas enam komponen seperti rumusan
kata itu sendiri. Setiap huruf mempunyai arti, yaitu
Analyze Learner (menganalisis
peserta belajar)
State Objectives (merumuskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi)
Select methods, media, and materials (memilih
metode, media dan bahan ajar)
Utilize media and materials (menggunakan
media dan bahan ajar)
Require learner participation (mengembangkan
peran serta peserta belajar)
Evaluate
and Revise (menilai dan memperbaiki)
Ditinjau dari struktur, maka ASSURE
dirumuskan berdasarkan kata kerja tertentu yaitu analyze, state, select,
utilize, require, dan evaluate. Seluruh kata kerja ini menunjuk pada kegiatan
atau pekerjaan yang harus dilakukan oleh widyaiswara untuk mengelola PBM.
Berikut ini
adalah analisis masing masing komponen dari model disain pembelajaran ASSURE
1. Analyze Learner
Pada disain pembelajaran, peserta belajar
adalah hal terpenting. Apapun bentuk produk, model disain pembelajaran maka
semua upaya diwujudkan demi kelancaran proses belajar. Dalam melakukan analisis
peserta belajar ada beberapa hal yang perlu dilakukan misalnya karakteristik
umum peserta belajar, kompetensi awal yang menjadi modal dasarnya, gaya belajar
dari peserta belajar, aspek psikologis dari peserta belajar dan banyak lagi
sesuai dengan kebutuhan.
2. State Objective
State objective atau merumuskan tujuan
pembelajaran
Bagi
Smaldino, dkk “An objective is a statement of what will be achieved, not how
it will be achieved”. Jadi merumuskan tujuan pembelajaran dapat menggunakan
rumusan tujuan dengan model ABCD , yang berarti :
A = audience,
pebelajar dengan segala karakteristiknya.
B = behavior,
kata kerja yang menjabarkan kemampuan yang harus dikuasai;
C = conditions,
situasi kondisi yang memungkinkan bagi pebelajar dapat belajar dengan baik; dan
D = degree,
persyaratan khusus yang dirumuskan sebagai standar baku pencapaian tujuan
pembelajaran.
Tujuan
pembelajaran juga dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan kompetensi dasar dan
indikator keberhasil yang hendak dicapai pada akhir proses pembelajaran.
3. Select
Methods, Media, and Materials
Pada tahapan ini adalah memilih metode, media
dan bahan ajar.
Ada tiga
tahapan penting untuk huruf S kedua dari ASSURE ini. Ketiganya adalah :
(1).
menentukan metode yang tepat untuk kegiatan belajar tertentu, kemudian
(2). memilih
format media yang disesuaikan dengan metode yang diterapkan; dan
(3).
memilih, merancang, memodifikasi, atau memproduksi bahan ajar.
Baik media
maupun metode tidak ada yang lebih baik atau terbaik diantaranya. Media dan
metode ditentukan karena keduanya cocok, tepat, dan sesuai untuk suatu proses
belajar.
4. Utilize Media and Materials
Pemanfaatan media dan bahan ajar pada model
ASSURE ini ditujukan kepada Widyaiswara dan peserta belajar. Smalldino, dkk
mengajukan rumus 5 P untuk pemanfaatan media dan material pembelajaran ini.
Kelima P tersebut ialah :
a) Preview the Materials (Kaji bahan ajar)
b) Prepare the Materials (Siapkan bahan ajar)
c) Prepare Environment (Siapkan lingkungan)
d) Prepare the Learners (Siapkan peserta didik)
e) Provide the Learning Experience (Tentukan pengalaman belajar)
5. Required Learner Participation
Mengembangkan peran serta peserta belajar,
tujuan utama pembelajaran adalah agar peserta belajar – belajar. Oleh karena
itu melibatkan peserta untuk belajar adalah aktivitas yang harus dilakukan oleh
widyaiswara dalam proses pembelajaran.
6. Evaluate and revise
Salah satu tujuan penilaian adalah mengukur
tingkat pemahaman atas materi yang baru saja diberikan. Dalam hal ini,
penilaian bukan untuk menentukan tingkat „kepintaran‟ seorang pebelajar, namun
cenderung untuk memberi masukan kepada mereka. Demikian juga evaluasi berguna
untuk melakukan penilaianan apakah seluruh proses pembelajaran sudah berjalan
dengan baik, atau ada proses pembelajaran yang perlu ditingkatkan dan direvisi
untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar itu sendiri.
Jadi, Model ASSURE sebagai sebuah model
pembelajaran dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
dikelas.